Latest News

Tuesday, December 27, 2011

Ibadat Sabda Doa Syukur Untuk Calon Pasangan Suami Istri

01. LAGU PEMBUKAAN
"Ya Tuhan Bimbing Aku", PS. No.684, hlm. 674, atau lagu lain.

02. TANDA SALIB DAN SALAM
P. Demi nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin.
P. Semoga damai sejahtera dari Allah turun atas rumah ini, dan atas kita semua yang berkumpul demi nama Nya.
U. Sekarang dan selama lamanya.

03. TEMA
P. Kita berkumpul di rumah ini dan di hadapan Allah Bapa yang Mahakasih untuk bersyukur dan bergembira bersama Sdr......... dan Sdri. ........... yang akan melaksanakan perkawinannya memasuki hidup berkeluarga. Oleh karena itu, secara istimewa kita diminta berdoa bersama bagi mereka: Semoga Sdr...... dan Sdri..... yang akan melaksanakan perkawinan, dapat membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Lagi pula, semoga keluarga yang akan dibangun oleh Sdr.... dan Sdri..... dapat menjadi penopang perkembangan umat beriman di paroki Santo Herkulanus, khususnya lingkungan Malaekat Agung Gabriel ini.
Marilah kita hening sejenak, dan mengangkat hati kita ke hadirat Tuhan, semoga Sdr....... dan Sdri..... yang akan mengikrarkan janji perkawinannya di hadapan Allah dapat membangun hidup berkeluarga yang ditaburi cinta kasih Allah, dan supaya kita dapat melaksanakan ibadat suci ini dengan sepenuh hati.
---------------- hening sejenak -----------------

04. DOA PEMBUKAAN
P. Marilah kita berdoa.
Allah Bapa yang Mahakasih, Engkau menghendaki agar pria dan wanita membangun keluarga yang bahagia. Kedua hamba Mu ini akan memasuki bahtera perkawinan hidup berkeluarga. Berkatilah cinta kasih mereka supaya tahan uji dalam untung dan malang. Anugerahkanlah kepada mereka keturunan yang dapat dibanggakan dan merupakan tali pengikat cinta kasih sejati mereka. Bimbinglah mereka untuk dapat meneladani Keluarga Kudus di Nasaret. Demi Kristus, Putera Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U: Amin.

05. LITURGI SABDA
P. Saudara sekalian,
orang bilang bahwa cinta itu adalah pengorbanan. Pepatah ini semoga berlaku pula dan tumbuh berkembang dalam hati calon pasangan suami istri ini dalam mengarungi hidup perkawinannya. Maka marilah kita membuka hati bagi sabda Tuhan. Semoga sabda Tuhan menggerakkan hati kita, khususnya bagi Sdr...... dan Sdri....., supaya semakin rela berkorban demi kebahagiaan orang yang kita cintai.
L: Bacaan pertama.
Bacaan pertama, diambil dari ....................
( Dapat dipilih salah satu dari kutipan ini atau dari kutipan / bacaan yang lain
Kej 1:26 28. 31a, Rm 12:1 2.9 18, IKor 6:13c 15a.17 20)
L: Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

P: Untuk menanggapi Sabda Tuhan, marilah kita menyanyikan lagu pujian dari Puji Syukur No. .........
("Andaikan Aku Pahami", PS No. 661, hlm. 646 atau lagu yang lain.)
P: Alleluia, Alleluia, Alleluia
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Inilah Injil Yesus Kristus menurut ...........
( Dapat dipilih salah satu kutipan Injil ini atau dari kutipan yang lain
Mat 7:21.24 29, Mat 5:1 12a, Mat 5:13 16 )
U: Dimuliakanlah Tuhan.
(Selesai membaca)
P: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya.
U: Tanamkanlah sabda-Mu, ya Tuhan, dalam hati kami

06. RENUNGAN
( Diisi renungan/homili oleh pemimpin ibadat atau dibacakan renungan berikut)
Kelompok yang paling kecil di dalam setiap masyarakat adalah keluarga. Demikian pula kelompok yang paling kecil di dalam jemaat beriman adalah keluarga. Keluargalah kesatuan yang paling erat dan mendasar, dan atas keluarga keluarga ini dibangun jemaat beriman, entah dalam wadah lingkungan, wilayah, stasi, atau dalam wadah paroki.
Keluarga kita masing masing diharapkan menjadi dasar yang kokoh bagi jemaat beriman, khususnya jemaat di wilayah Santa Maria ini. Ciri ciri kekokohan ini akan nampak jelas dalam hal hal berikut:
- bila dalam keluarga kita terjalin hubungan yang akrab, intim, dan rukun, antar semua anggota terjalin cinta sejati antara suami isteri, antara orang tua anak, dan antar anak anak; terjalin saling pengertian, dsb.;
- bila keluarga kita didasari penghayatan iman akan Tuhan, baik pada saat susah maupun senang, malang maupun untung, kurang maupun lebih, sakit maupun sehat;
- bila keluarga kita tidak masa bodoh terhadap tetangga dan situasi lingkungan. Kalau demikian keadaan keluarga kita, jelas kita semua menjadi dasar yang kokoh bagi wilayah/stasi/paroki kita.
Marilah kita merenungi keluarga kita masing masing: Adakah ciri ciri di atas sungguh nampak di dalam keluarga kita?
------------- hening sejenak -------------

07. SYAHADAT
P. Saudara sekalian, kita semua senang kalau iman kristiani semakin hidup di kalangan umat. Dan malam ini kita berdoa agar iman kristiani sungguh bersemi di dalam calon keluarga baru ini. Maka marilah kita bersama sama membaharui iman kita dengan mendoakan Syahadat.
U. Aku percaya ..........

08. DOA ROSARIO (fakultatif)
Kalau dalam ibadat ini disisipkan doa rosario, Syahadat diatas langsung disambung dengan doa doa sbb.:
Kemuliaan kepada Bapa ..............
Bapa kami ...........
Salam, Puteri Allah Bapa. Salam Maria ..........
Salam, Bunda Allah Putera. Salam Maria ............
Salam, Mempelai Allah Roh Kudus. Salam Maria ............
Kemuliaan kepada Bapa ...........
Terpujilah ..................

Lalu menyusul rangkaian Doa Salam Maria; peritiwa peristiwa rosario dapat diganti dengan renungan-renungan berikut:
1. Cinta sejati tidak egois.
Bapa kami...............
Salam Maria.............. (10X)
Kemuliaan kepada Bapa............

2. Cinta sejati tidak mencari kesenangan sendiri.
Bapa kami...............
Salam Maria.............. (10X)
Kemuliaan kepada Bapa............

3. Cinta sejati selalu rela berkorban.
Bapa kami...............
Salam Maria.............. (10X)
Kemuliaan kepada Bapa............

4. Cinta sejati ingin membahagiakan yang dicintai.
Bapa kami...............
Salam Maria.............. (10X)
Kemuliaan kepada Bapa............

5. Cinta sejati selalu penuh pengertian.
Bapa kami...............
Salam Maria.............. (10X)
Kemuliaan kepada Bapa............

09. NYANYIAN
"Kasih Allah Menjadi Pedoman", PS. 614 hlm. 595 atau lagu lain.

10. DOA
Doa Calon Suami-Isteri Kepada Bunda Maria (CS.=Suami; CI = Isteri)
CS. Santa Maria, Bunda Yesus dan bunda kami yang tercinta, hari hari ini sangat membahagiakan kami berdua, karena kami telah berjanji saling setia untuk melaksanakan perkawinan, hidup berkeluarga. Kami berniat menempuh perjalanan hidup yang membentang di depan ini bersama sama sebagai suami isteri. Maka kami mohon doa restumu, ya bunda kami. Dampingilah kami berdua di sepanjang jalan yang akan kami lalui. Semoga kami berhasil membangun rumah tangga yang damai, sejahtera dan bahagia. Semoga kami berhasil pula meniru teladan keluarga kudusmu di Nazaret dulu.

CI. Santa Maria, doakanlah kami, agar cinta kami tahan uji dalam segala suka duka hidup berkeluarga. Semoga kami dapat mendirikan rumah tangga yang sejahtera dan membangun keluarga yang bahagia. Semoga kami dapat mengatur rumah tangga dengan baik dan menghiasinya dengan keceriaan. Ya bunda yang baik hati, doakanlah kami pada puteramu, Tuhan kami Yesus Kristus.
CSI. Salam Maria ... (1 kali).

11. DOA UMAT
P. Saudara saudara, marilah berdoa bagi ke dua calon pasangan suami-isteri ini, bagi sanak saudara mereka, dan bagi seluruh umat Allah, khususnya yang tinggal di wilayah Santa Maria ini.
1. Ya Tuhan, pencipta dan pembimbing manusia, lindungilah kedua calon pasangan suami isteri yang akan memasuki jenjang perkawinan ini. Persatukanlah mereka dalam cinta kasih sejati.
Kami mohon........
2. Ya Tuhan, pemberi damai dan kesejahteraan, dampingilah kedua calon pasangan suami isteri ini yang akan menjadi tali pengikat kerukunan kedua sanak-saudara mereka masing-masing.
Kami mohon........
3. Ya Tuhan, pelindung dan penyelamat umat beriman, tunjukkanlah belas kasih Mu kepada kami semua, dan limpahilah keluarga keluarga kami dengan kurnia Mu.
Kami mohon.......
4. Ya Tuhan, gembala dan penghibur umat beriman, bahagiakanlah arwah nenek moyang keluarga ini dan arwah seluruh umat beriman yang sudah menghadap hadirat Mu. Terimalah mereka dalam perjamuan abadi di surga.
Kami mohon.........
5. Ya Tuhan, sumber kebaikan dan cinta kasih, lindungilah saudara-saudara kami yang tidak dapat berkumpul bersama kami pada malam hari ini, berkatilah mereka, dan limpahkanlah cinta kasihMu kepada mereka.
Kami mohon........
6. Ya Tuhan, berkatilah para pengurus dan seluruh warga wilayah Santa Maria. Bangkitkanlah gairah hidup menggereja dan sikap saling melayani di antara seluruh warga wilayah Santa Maria ini.
Kami mohon ..........
7. (Bagi mereka yang akan berdoa secara spontan, dipersilahkan)
Kami mohon ............

P. Demikian Bapa, doa-doa yang kami panjatkan kepada-Mu, semoga berkenan dan selaras dengan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

12. DOA BAPA KAMI
P. Saudara sekalian, Allah, Bapa kita di surga, berkenan melipatgandakan umat Nya melalui keluarga keluarga baru. Marilah kita memuji Dia dengan mendoakan Bapa Kami.
U. Bapa Kami ................

P. Ya Bapa, datanglah kerajaan Mu di atas seluruh muka bumi, dan jadilah kehendak Mu, sebab itulah satu satunya pedoman hidup kami. Semoga kami tak henti hentinya berusaha agar kerajaan dan kehendak Mu benar benar terwujud di dalam calon keluarga baru ini, dan juga di tengah keluarga kami masing masing, sementara kami semua menantikan kedatangan penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah raja yang mulia dan berkuasa untuk selama lamanya.

13. DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa.
Ya Bapa di surga, kedua calon pasangan suami-isteri ini sebentar lagi akan Kaupersatukan dalam ikatan suci perkawinan. Semoga mereka senantiasa sehati sejiwa berbakti kepada Mu dan beramal kepada sesama. Semoga damai dan sejahteralah rumah tangga mereka nanti, sebab Engkau sendiri mendampingi mereka setiap hari. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

14. BERKAT PENGUTUSAN
P. Saudara sekalian, ibadat kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.

P. Marilah kita menenangkan hati kita, dan mengharapkan berkat Allah bagi diri kita masing masing, dan lebih lebih bagi calon keluarga baru ini.
-------------- hening sejenak --------------

P. Semoga Allah Bapa yang mahakuasa menganugerahkan sukacita kepada kedua calon pasangan suami-isteri ini, dan semoga menganugerahkan keturunan nanti, sebagai tambatan hati mereka.
U. Amin

P. Semoga Allah Putera dengan penuh kasih sayang membantu kedua calon pasangan suami-isteri ini dalam untung dan malang.
U. Amin.

P. Semoga Allah Roh Kudus selalu mencurahkan cinta kasih Nya ke dalam hati kedua calon pasangan suami-istri ini.
U. Amin.

P. Semoga kita semua selalu dilindungi dan didampingi oleh berkat Allah yang maha kuasa, Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U. Amin.

15. LAGU PENUTUP
"Tuhan Allah Gembalaku", PS 656, hlm. 641 atau lagu lain.

Sunday, December 18, 2011

SUKACITA MURNI dan ABADI

Karakteristik Natal adalah momentun perayaan, suasana meriah dan ekspresi sukacita seolah jauh dari kesedihan dengan berbagai persoalan.  Ornamen natal dihadirkan didalam gereja tampil gemerlap bahkan memukau seolah sudah men-sugesti kita telah merayakan natal ditempat yg benar. wooooow lalu suasana natal berkumandang menyirnakan sejuta rasa duka dan beban persolan yang harus dipikul,.... itulah sukacita natal.

Benarkah perayaan Natal yang penuh dengan sukacita merupakan peristiwa faktual yang menyenangkan pada natal yg pertama?

Atas perintah kaisar Agustus, Maria dan Yusuf harus pergi sementara waktu dari kota Nazaret ke Betlehem untuk melaksanakan pendaftaran sensus penduduk. 

Jarak tempuh dari Nazaret ke Betlehem sekitar 150-170 km, tanpa menggunakan alat transportasi modern pastilah perjalanan Yusuf dan Maria bukanlah suatu perjalanan yang menyenangkan.
Selain perjalanan tersebut sangat jauh dengan cara berjalan kaki atau naik keledai, Maria dalam sedang hamil tua. Kesulitan dan penderitaan dalam perjalanan   dari Nazaret ke Betlehem yang dialami oleh Maria terjadi sebagai konsekuensi respon Maria yang bersedia untuk mengandung dari Roh Kudus (Luk. 1:38). Seandainya Maria menolak panggilan dari malaikat Gabriel untuk mengandung dari Roh Kudus, Maria tidak akan mengalami penderitaan yang seberat ini. Mungkin dia tetap akan berangkat ke Betlehem tetapi bukan dalam keadaan hamil. Seandainya dia menolak perkataan malaikat Gabriel, Maria juga tidak perlu menanggung risiko berupa sanksi sosial dan keagamaan  dengan kehamilannya yang di luar kewajaran

Sukacita diukur dari perubahan keadaan

Makna sukacita sering dipahami sebagai perjalanan yg melewati zona nyaman tanpa penghalang, berjalan bertabur mawar disepanjang jalan.  Konklusi yg kita buat sudah merumuskan bahwa sukacita adalah ritme kehidupan ini selalu berjalan serba datar, menjauh dari tantangan, dan mulus tanpa masalah.  Sesungguhnya banyak alasan bagi Maria dan Yusuf menolak panggilan Allah demi rasa aman mereka, maka karya keselamatan Allah dalam inkarnasi Kristus juga tidak akan terwujud. Dunia dan umat  manusia tidak akan pernah mengalami kehadiran Allah dalam sejarah kehidupan mereka. Umat manusia sepanjang zaman tidak akan dapat mengalami sukacita sorgawi dengan datangnya sang Raja Kehidupan. Justru melalui kesulitan dan penderitaan yang dialami oleh Maria dan Yusuf maka terbukalah wilayah yang luas tanpa batas anugerah keselamatan dari Allah bagi umat manusia.  Sehingga melalui kerelaan dan sikap iman yang diperlihatkan oleh Maria telah mewujudkan perkataan nabi Yesaya: �Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang�  (Yes. 62:11). Sukacita Natal dapat kita  alami secara penuh karena keselamatan dari Allah telah datang!

Mengukur sukacita dari keberhasilan memiliki

Makna sukacita dalam kehidupan sehari-hari seringkali dilepaskan dari keselamatan Allah. Sukacita dalam kehidupan sehari-hari justru seringkali dikaitkan dengan keberhasilan untuk memiliki. Semakin banyak kita memiliki, maka semakin banyak pula kita bersukacita. Tetapi semakin banyak yang kita miliki hilang, maka hilang pula sukacita yang kita miliki. Ketika  nilai saham yang kita miliki merosot jatuh, maka hilanglah segala sukacita yang pernah kita miliki. Ketika investasi atau harta kekayaan yang kita miliki disita, maka hancurlah segala kebanggaan dan kebahagiaan hidup kita. 

Dengan demikian makna sukacita dan kebahagiaan yang kita miliki berubah-ubah seiring dengan apa yang kita dapatkan dan apa yang tidak kita dapatkan. Justru peristiwa Natal hendak menegaskan bahwa nilai sukacita bukanlah ditentukan oleh seberapa banyak yang kita miliki, tetapi ditentukan oleh seberapa besar kita menyambut keselamatan Allah yang telah datang. 

Peristiwa Natal justru merupakan momen yang penuh makna saat kita mampu melepaskan segala hal yang kita milliki agar terbukalah ruang hati yang luas untuk menyambut  peristiwa inkarnasi firman Allah menjadi manusia. Saat hati kita penuh sesak dengan berbagai barang atau milik secara dunia,  maka kita tidak dapat menyambut sukacita dan kebahagiaan Natal.

Mengusahakan sukacita dengan kekuatan diri
              
Martin Seligman (salah satu pendiri dari psikologi positif )dalam bukunya yang berjudul �Authentic Happiness� (Kebahagiaan yang otentik), , menyatakan bahwa kebahagiaan terdiri dari �emosi-emosi positif� (positive emotions) dan �aktivitas-aktivitas positif� (positive activities) yang terentang dari masa lampau, kini dan masa mendatang. Sehingga manakala masa lampau dan masa kini kita penuh dengan kepuasan, rasa bangga dan ketenteraman; serta sikap kita memandang masa depan dengan sikap yang optimistik, berpengharapan dan keyakinan maka niscayalah kita akan berbahagia. Efek dari kebahagiaan yang demikian akan membebaskan diri kita dari penghalang-penghalang emosi, sehingga kita dapat lebih mampu menikmati pekerjaan dan aktifvitas-aktivitas yang lebih kreatif. Dengan cara hidup yang demikian, kita akan dapat mengalami makna hidup yang lebih penuh sebab kita mengarahkan tujuan hidup yang lebih besar dari pada tujuan-tujuan jangka pendek. 

Pemikiran Martin Seligman tersebut pada satu sisi boleh dianggap benar untuk  menemukan makna sukacita  Tetapi pandangan ini jelas menempatkan makna sukacita sebagai hasil upaya manusia untuk mengelola emosi-emosi secara positif agar dapat menghasilkan aktivitas yang positif. Mereka memandang kebahagiaan sebagai hasil dan upaya manusiawi. 

Tetapi tidaklah demikian dengan berita Natal. Kebahagiaan dan sukacita pada hakikatnya merupakan anugerah keselamatan dari Allah. Di Tit. 3:4-6, menyatakan: �Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita�.  

Justru di saat kita gagal untuk berpikir positif dan hidup yang tidak tenteram serta penuh penderitaan, di situlah berita sukacita natal digemakan, disaat kita tidak berpengharapan dan lelah dengan berbagai persolan hidup , Allah memperkenankan sukacita menjadi milik semua bangsa. Saat hidup kita terpuruk dan tidak berharga, kita memperoleh pengharapan baru bahwa sukacita yg abadi sudah ada ditengah kita. Sukacita yg boleh dimiliki mulai dari para rakyat jelata, penggembala domba hingga para raja, diberikan anugerah yg sama untuk menikmatinya.
Itulah SUKACITA NATAL yg hendak mengembalikan ketidakberdayaan kita dalam menikmati persekutuan yg permanen bersama dengan Allah, ditengah gelora persoalan dunia yg tidak pernah berhenti. Sukacita yg murni dan abadi didalam persekutuan bersama TUHAN YESUS dapat menjadi bagian selama lamanya, amin

Joy of Xmast 2011
by Haris subagiyo

Saturday, December 17, 2011

Ibadat Peringatan Arwah Hari Ke-100

Pembuka

P : Saudara-saudari terkasih, Hari ini kita bersama-sama berdoa bersama untuk mendoakan arwah dari saudara kita John Syukur yang pada 100 hari yang lalu dipanggil Bapa. Kita percaya bahwa segala doa yang kita panjatkan untuk mereka yang sudah meninggal sangat bermanfaat demi terwujudnya harapan iman mereka untuk berdiam di rumah Tuhan selama-lamanya.

Lagu Pembukaan PS. No.

Tanda Salib


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
P : Semoga Allah Bapa menghibur kita dengan belas kasih-Nya, semoga Allah Putera menerangi kita dengan sabda-Nya, dan semoga Alllah Roh Kudus mempersatukan kita sekalian.
U : Sekarang dan selama-lamanya

Tobat

P : Saudara-saudari, Marilah kita dengan jujur dan ikhlas kita mengakui segala dosa dan kelemahan kita dihadapan Allah dan sesama ; marilah kita mohon ampun atas segala kelemahan dan kedosaan yang telah kita perbuat. Secara khusus kita mohonkan ampun juga atas kesalahan dan dosa dari saudara kita John Syukur yang dipanggil Bapa di surga 100 hari yang lalu.

P : Kasihanilah kami ya Bapa
U : Sebab kami orang berdosa
P : Tunjukkanlah belas kasihan-Mu kepada kami
U : Sebab kami orang berdosa
P : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin

Doa Pembuka

P : Marilah berdoa :
Allah mahakasih, Engkaulah pencipta dan penebus kami. Tuhan Yesus telah berjaya dengan mengalahkan maut dan masuk kedalam kemuliaan abadiMu. Semoga ya Bapa, hambaMu ini saudara John Syukur juga mengalahkan maut dan masuk dalam kemuliaanMu untuk selamalamanya. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan
pengantara kini dan sepanjang masa.
U : Amin

BACAAN KITAB SUCI

Bacaan Pertama

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 15:12-23)

Kebangkitan Kita
Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati ? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus-padahal Ia tidak membangkitkanNya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkann, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati kedalam Kritus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya : Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya.

L : Demikianlah Sabda Tuhan U : Syukur kepada Allah

Antar Bacaan PS. No. 646

P : Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus.
U : Tuhanlah gembalaku aku takkan berkekurangan
P : Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tiada takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu itulah yang menghibur aku.
U : Tuhanlah gembalaku aku takkan berkekurangan
P : Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
U : Tuhanlah gembalaku aku takkan berkekurangan
P : Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
U : Tuhanlah gembalaku aku takkan berkekurangan

Bacaan Injil

P : Semoga Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
P : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:37-40)
U : Dimuliakanlah Tuhan

Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehedak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikanNya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.

P : Demikianlah Sabda Tuhan
U : Terpujilah Kristus

Renungan Singkat

Doa Rosario

Doa Umat


P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita panjatkan doa-doa bagi arwah saudara kita yang sudah meninggal, juga bagi kita semua dan Gereja yang terus menerus.
P : Bagi saudara kita John Syukur yang sudah dipanggil Bapa 100 hari yang lalu. Semoga melalui pembaptisan yang telah diterima saudara kita John Syukur dan berkat iman akan Yesus sepanjang hidupnya, ia dianugerahi hidup kekal yang telah dijanjikan Allah sendiri kepadanya.
Hening sejenak �� Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P : Bagi para uskup dan para imam kita yang sudah meninggal. Semoga para pemimpin Gereja kita yang sudah dipanggil menghadap Bapa, diikutsertakan dalam perayaan surgawi.
Hening sejenak ��. Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P : Bagi siapa saja yang sudah meninggal dengan harapan akan bangkit kembali. Semoga semua orang yang meninggal dengan harapan akan bangkit lagi, diterima dalam pangkuan surgawi abadi.
Hening sejenak �� Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P : Bagi kita semua yang ada di tempat ini. Semoga iman pengharapan kita akan Yesus Kristus semakin dikuatkan dalam perjuangan hidup keseharian kita.
Hening sejenak ��. Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P : Saudara-saudara terkasih,
Marilah kita satukan semua doa kita dengan doa yang diajarkan
Kristus sendiri.

BAPA KAMI
P + U : Bapa Kami��
.
PENUTUP
Doa Penutup


P : Allah Bapa kami yang mahabaik, semoga doa kami
berguna bagi keselamatan saudara��yang sudah
dipanggil Bapa 100 hari yang lalu. Ya Bapa, bebaskanlah
dan bersihkanlah dia dari segala dosanya, limpahkanlah
penebusan-Mu kepadanya. Demi Kristus Tuhan kami.
U : Amin

Berkat Pengutusan

P : Saudara-saudari sekalian
Dengan ini upacara untuk mendoakan keselamatan arwah
saudara kita���sudah selesai. Semoga kita sekalian
senantiasa diberkati oleh Allah, Bapa yang mahakuasa.
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin

Lagu Penutup

Kita masuk tahta suciNya
Bersama para malaikat menyembah
Mari puji Yesusku
Kita masuk hadiratNya Maha Kudus

(04) SEJAUH TIMUR DARI BARAT
Sejauh timur dari barat Engkau membuang dosaku
Tiada kau ingat lagi pelanggaranku
Jauh ke dalam tubir laut, Kau melemparkan dosaku
Tiada Kau perhitungkan kesalahanku

Betapa besar kasih pengampunanMu, Tuhan
Tak Kau pandang hina hati yang hancur
Kuberterima kasih kepadaMu ya Tuhan
Pengampunan yang Kau bri pulihkanku

(05) BERI PENGAMPUNAN
Dengan rendah hati aku mengaku
Atas dosaku s�lama ini
Ya Tuhan, Maha Pengasih
B�ri pengampunan untukku

Kristus Putra bapa, Krsitus Juru S�lamat
Sungguh kusesali dosaku
Aku bersalah padaMu
B�ri pengampunan untukku

(06) KUSIAPKAN HATIKU TUHAN
Kusiapkan hatiku tuhan �tuk dengar FirmanMu saat ini
Kusujud menyembahMu Tuhan Dalam hadiratMu saat ini

Curahkan urapanMu Tuhan Bagi jemaatMu saat ini
Kusiapkan hatiku tuhan�tuk dengar FirmanMu

Reff:
FirmanMu Tuhan tiada berubah
Dahulu sekarang selama-lamanya, tiada berubah
FirmanMu Tuhan Penolong hidupku
Kusiapkan hatiku Tuhan �tuk dengar FirmanMu

(07) FIRMANMU PELITA BAGI KAKIKU
Firmanmu p�lita bagi kakiku terang bagi jalanku
FirmanMu p�lita bagi kakiku terang bagi jalanku

Waktu kubimbang dan hilang jalanku
Tetaplah Kau di sisiku
Dan tak�kan ku takut sal Kau di dekatku
Besertaku selamanya

(08) BETAPA HATIKU
Betapa hatiku berterima kasih Yesus, Kau mengasihiku, Kau
memilikiku

Hanya ini Tuhan persembahanku, Segenap hidupku jiwa dan ragaku
Sbab tak kumiliki harta kekayaan, Yang cukup berarti �tuk
kupersembahkan

Hanya ini Tuhan permohonanku, Terimalah Tuhan persembahanku
Pakailah hidupku sebagai alatMu, Seumur hidupku

(09) BAPA SURGAWI
Bapa surgawi, ajarku mengenal
Betapa dalamnya kasihMu
Bapa surgawi buatku mengerti
Betapa kasihMu padaku

Semua yang terjadi di dalam hidupku
Ajarku menyadari Kau selalu sertaku
Bri hatiku selalu, bersyukur padaMu
Karna rencanaMu indah bagiku

(10) BAYU SENJA
Hidup bagai biduk di laut lepas
Aku pelaut tunggal siap melaju
Reff;
O bayu senja, hembusan sang Ilahi
Bawa bidukku ke tepian cerah
Pantai umat tebusan

Arus gelombang tantang biduk tak daya
Hati merayu Tuhan nada nan cemas
>>reff
Malam kabut nan pekat bintang pun lenyap
Setia kunanti Dikau wujud tak tampak >>reff

(11) AVE MARIA
Engkau yang dipilih Allah Bapa di surga
Untuk melahirkan PutraNya yang kudus
Engkaulah Bunda Kristus
Bunda sang Penebus s�gala dosa manusia

Bunda Maria p�rawan yang tiada bernoda
Hatimu bersinar putih tiada bercela
Engkau Bunda Almasih yang diangkat
Ke surga penuh kemuliaan

Ave maria, ave Maria
Terpujilah Bunda, terpuji namaMu
S�panjang s�gala masa
Ave maria, ave Maria Syukur kepadaNya
Tuhan yang Pengasih S�lama-lamanya


(12) TUHAN ADALAH GEMBALAKU
Tuhan adalah gembalaku, Tak�kan kekurangan aku
Ia membaringkan aku, Di padang yang berumput hijau
Reff
Ia membimbingku ke air yang tenang
Ia menyegarkan jiwaku
Ia menuntunku ke jalan yang benar
Oleh karna namaNya
Sekalipun aku berjalan, dalam lembah kekelaman

Aku tidak takut bahaya, Sebab Engkau besertaku
GadaMu dan tongkatMu, Itulah yang menghibur aku

(13) KAU YANG TERINDAH
Kau yang terindah di dalam hidup ini
Tiada Allah Tuhan yang seperti Engkau
Besar perkasa penuh kemuliaan

Kau yang termanis di dalam hidup ini
Kucinta Kau lebih dari segalanya
Besar kasih setiaMu kepadaku

Reff:
Kusembah Kau ya Allahku, Kutinggikan namaMu selalu
Tiada lutut tak bertelut, Menyembah Yesus Tuhan Rajaku

Kusembah Kau ya Allahku, Kutinggikan namaMu selalu
Selalu lidah kan mengaku, Engkaulah Yesus Tuhan Rajaku

(14) BAPA SURGAWI
Bapa surgawi ajarku mengenal
Betapa dalamnya kasihMu
Bapa surgawi buatku mengerti

Betapa kasihMu padaku
Semua yang terjadi, di dalam hidupku
Ajarku menyadari Kau selalu sertaku
Bri hatiku selalu, bersyukur padaMu
Karna rencanaMu indah bagiku

(15) ALLAH PEDULI
Banyak perkara yang tak dapat kumengerti
Mengapakah harus terjadi
Didalam kehidupan ini

Satu perkara yang kusimpan dalam hati
Tiada sesuatu kan terjadi tanpa Allah peduli

Allah mengerti, Allah peduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkannya
Kubergumul sendiri
S�bab Allah peduli

(16) ONE DAY AT THE TIME
I�m only human, I�m just a man
Help me believe in what I could be
And all that I am
Show me the stairway I have to climb
Lord for my sake; Teach me to take
One day at a time

Chorus:
One day at a time sweet Jesus
That�s all I�m asking from you
Just give me a strength to do everything
What I have to do
Yesterday�s gone sweet Jesus
Tomorrow may never be mine
Help me today show me the way
One daya at a time

Do you remember
When You walk among men
Well Jesus know
If you are looking below
It�s worst now and then
Cheating and stealing
Violence and crimed
So for may sake Lord teach me to take
One day at a time>>>back to chorus

(17) IN MOMENT LIKE THIS
In moment like this, I sing out a song
I sing out a love song to Jesus
In moment like this, I lift up my hands
I lift up my hands to the Lord
Singing I love you, Lord (3x) I love you

(18) GIVE THANKS
II: Give thanks with a greatful heart
Give thanks to the Holy One
Give thanks because He�s given
Jesus Christ, His son: II
II: And now let the weak say I�m strong
Let the poor say I�m rich
Because of what the Lord has done for us: II
Give thanks

(19) TUBUHKU YESUS
TubuhMu Yesus sucikan daku
TubuhMu Yesus bebaskanku
TubuhMu Yesus ubahkan daku
Ku dijadikan baru

(20) DARAHMU YESUS
DarahMu Yesus sucikan daku
DarahMu Yesus bebaskanku
DarahMu Yesus ubahkan adaku
Ku dijadikan baru

(21) EL SHADAI
Tak usah ku takut, Allah menjagaku
Tak usah ku bimbang, Yesus p�liharaku
Tak usah ku susah, Roh Kudus hiburku
Tak usah ku cemas, Dia memberkatiku

El Shadai, El Shadai, Allah Maha kuasa
Dia besar, Dia besar, el Shadai mulia
El Shadai, El Shadai, Allah Maha kuasa
BerkatNya melimpah, El Shadai

(22) TIAP LANGKAHKU
Tiap langkahku diatur oleh Tuhan
Dan tangan kasihNya memimpinku
Di tengah badai dunia menakutkan
Hatiku tetap tenang teduh

Reff:
Tiap langkahku ku tahu Tuhan yang pimpin
Ke tempat tinggi ku dihantarNya
Hingga sekali nanti aku tiba

Di rumah bapa, surga yang baka
Di waktu imanku mulai goyah
Dan bila jalanku hampir sesat
Kupandang Tuhanku Penebus dosa
Ku teguh sebab Dia dekat>>

Reff
Di dalam tuhan saja harapanku
Sebab di tanganNya sejahtera
DibukaNya Yerusalem yang baru
Kota Allah yang suci mulia>>Reff

(23) DI DOA IBUKU
Di waktuku masih kecil gembira dan senang
Tiada duka kukenal, tak kunjung mengerang
Di sore hari nan sepi ibuku bertelut
Sujud berdoa kudengar, namaku disebut

Seringlah ini kukenang di masa yan benar
Di kala hidup mendesak dan nyaris kusesat
Melintas gambar ibuku sewaktu bertelut
Kembali sayup kudengar namaku disebut

Reff�.
Sekarang dia telah pergi ke rumah yang senang
Namun kasihnya padaku selalu kukenang
Kelak di sana kami pun bersama bertelut
Memuji Tuhan yang dengar namaku disebut
Reff��.

(24) TUHAN BERIKANLAH
Tuhan berikanlah istirahat
Abadi dan tenang bagi yang wafat
Beri pengampunan segala dosanya
Karna Maha murah hatiMu Allah

Kami berimankan sabda Putra
Aku kebangkitan dan kehidupan
Barang siapalah percaya �kan daku
Ia akan hidup untuk selamanya

Kami menantikan saat itu
Maut akan lenyap diganti hidup
Smoga kami kelak memandang wajahMu
Di sinari terang dalam rumahMu

(25) INDAH RENCANAMU TUHAN
Indah rencanaMU Tuhan di dalam hidupku
Walau ku tak tahu dan ku tak mengerti semua jalanMu
Dulu ku tak tahu Tuhan berat kurasakan
Hati menderita namun tak kuasa menghadapi semua

Reff:
Tapi kumengerti s�karang Kau tolong padaku
Kini kumelihat dan kemerasakan indah rencanaMu>>2x

(26) BAPA SUNGGUH BAIK
Bapa, Engkau sungguh baik
KasihMu melimpah di hidupku
Bapa, ku bert�rima kasih
BerkatMu hari ini, yang Kau sediakan bagiku

Kunaikkan syukurku buat hari yang Kau b�ri
Tak habis-habisnya kasih dan rahmatMu
Slalu baru dan tak pernah terlambat pertolonganMu
Besar setiaMu di s�panjang hidupku

(27) JALAN TUHAN
Ada waktu di hidupku
Pencobaan berat menekan
Aku berseru mengapa ya Tuhan
Nyatakan kehendakMu

Jalan Tuhan bukan jalanku
Jangan bimbang ataupun ragu
Nantikan tuhan jadikan semua
Indah pada waktunya

Reff:
Pada Tuhan masa depanku
Pada Tuhan kus�rahkan hidupku
Nantikan Tuhan berkarya
Indah pada waktunya

Hari esok tiada kutahu
Namun tetap langkahku maju
Ku yakin Tuhan jadikan semua
Indah pada waktunya

(28) TANGAN TUHAN
Apa yang kau alami kini
Mungkin tak dapat engkau mengerti
Satu hal tanamkan di hati
Indah semua yang Tuhan beri

Tuhanku tak akan memberi
Ular beracun pada yang minta roti
Cobaan yang engkau alami
Tak melebihi kekuatanmu
Reff:
Tangan Tuhan sedang merenda
Suatu karya yang agung mulia
Saatnya �kan tiba nanti
Kau lihat pelangi kasihNya

(29) HANYA KEPADAMU
Hanya kepadaMu kami dapat berpasrah
Tuhan Yesus Kristus
Di dalam tanganMu hidup dan mati kami
Engkaulah Penebus

CintaMu ya tuhan mengalahkan maut
Hanya Dikau pangkal kehidupan
Yang selalu kami dambakan

Ya Yesus sambutlah saudara kami ini
Dalam rumah Bapa
Karna Engkau wafat supaya kami hidup
Untuk selamanya

Hidup atau mati kami milik Tuhan
Maka Tuhan bimbinglah umatMu, Di jalan menuju padaMu

(30) DOAKAN KAMI BUNDA
Cantik hatimu tiada bernoda
Bunda penolong umat manusia
Trimalah nyanyian puji bagimu
Kar�na kekagumanku pada iman dalam bening hatimu

Kau perawan suci nan lembut hati
Terberkati dalam rahmat Ilahi
Dengarkan selalu doaku O Bunda yang setia
Kaulah perantara doa kami pada Yesus PutraMu

Reff:
Maria, Maria terpujilah engkau untuk selamanya
Doakan kami Bunda saat ini dan saat ajal nanti


(31) BUNDA PEMBANTU ABADI
Pada wajahmu yang suci
Matamu nampak bening sejuk lembut
Kau pandang para abdimu berdoa
Oh Bunda pembantu abadi
Engkau pagku anakmu Yesus Putra Allah
Sumber suka dan duka hatimu
Hanya engkau sendirilah yang tahu
Pahit dan manisnya hidupku

Bukanlah kepadamu oh bunda
Pandangan penuh cintaNya tertuju
Salib dan tombak bengis dilihatNya
Oh Bunda pembantu abadi
Tangan Bunda dipegang didekapNya erat
Gambaran gelisah manusia
Bagaikan terbayang sengsara maut
Siksaan salah manusia

Matamu ya Bunda suci
Memberitakan pesanNyaterindah
Wahau kamu orang-orang berdosa
Lihatlah juru selamatmu
Terdengar pesan indah namun kami lemah
Terbawa gelombang masa kini
Kami pinta doamu pada Bapa
Oh Bunda Pembantu abadi

Pandanglah dunia ini oh bunda
Dunia yang penuh dengan kebencian
Doakan perdamaian yang sejati
Sadarkan hati manusia
Arahkan pikian tingkah laku kami
Biarkan tampak cinta sesame
Bantulah di saat ajalku tiba
Oh Bunda Pembantu abadi

Wednesday, December 7, 2011

Sekuntum Mawar ditengah Belukar


Membongkar Rahasia pekerjaan Allah dalam memilih Maria sebagai wanita diantara jutaan wanita lainnya untuk menjadi media kelahiran Juru Selamat dunia
Maria menjadi pribadi  istimewa, mulia dan sangat berbahagia yg tak pernah terlupakan sejak Natal yg perdana.



Kualifikasi apakah yg menarik hati Allah sehingga harus menjatuhkan pilihannya kepada Maria. bukankah Maria berasal dari Nasaret, desa yg tertinggal dengan kondisi sosial yg tidak terdidik bahkan dianggap tidak kurang bermoral, sehingga cemooh wajar sering terlontar: " adakah sesuatu yg baik dari Nasaret"  Ya....memang tidak dapat dibantah bahwa Maria memang bukan berasal dari kalangan bangsawan, orang yg tidak memiliki reputasi sosial bahkan tidak terpelajar. Namun Allah memandangnya bagaikan sekuntum mawar ditengah belukar, Allah mempertaruhkan reputasiNya dalam pribadi sederhana dan serba terbatas.


Bagaimana pertimbangan Allah mempercayakan pekerjaan sangat besar kepada Maria?

Maria Dipersiapkan Menggenapi Janji Allah
 
Pilihan Allah atas Maria bukan suatu pilihan acak atau tidak berdasar. Pilihan Allah yg dijatuhkan pada Maria pastilah pilihan terencana dan tepat. Walaupun dalam perspektif manusia tampak jauh dari ideal. Diluar kompetensi dan kapasitas diri Maria, dasar pilihan Allah terhadap Maria adalah untuk menggenapi janjiNya kepada Daud. Sebab kepada raja Daud, Allah berjanji akan mengokohkan takhtanya melalui keturunannya (II Sam. 7:12)

Beberapa orang  bertanya, di manakah dasar theologis yg menjelaskan bahwa Maria berasal dari keturunan Daud? karena secara eksplisit Injil Matius dan Injil Lukas tidak pernah menyebut Maria sebagai keturunan Daud. Hanya Yusuf yg diberi catatan secara lengkap dalam daftar keturunan Daud. Faktanya sangat jelas bahwa Yusuf bukanlah ayah biologis dari Yesus. Yusuf adalah ayah angkat atau ayah yang bertindak sebagai pengasuh bagi Yesus. 

Perkara ini dapat dipahami bahwa Injil Matius dan Lukas ditulis dalam konteks masyarakat Patriakhal, di mana nama wanita sebagai seorang isteri tidak pernah disebut. Sebab menurut tradisi Yahudi, jika garis keturunan dibuat melalui istri, maka bukan nama wanita itu yang disebut dalam daftar silsilah, melainkan nama suaminya. 
a. Yusuf adalah keturunan Daud melalui Salomo. 
b. Maria berasal dari keluarga Lewi, tetapi dia juga adalah keturunan Daud melalui Natan. Dengan demikian Yesus yang dilahirkan oleh Maria secara hukum dan biologis berasal dari keturunan raja Daud. 

Lukas 1:32-33 malaikat Tuhan berkata kepada Maria: �Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."   Pernyataan malaikat Tuhan tersebut juga merupakan acuan yang sangat mendasar untuk menegaskan bahwa Yesus adalah keturunan raja Daud. Ini berarti melalui Maria, Allah telah menggenapi janjiNya untuk menegakkan �takha� kerajaan Daud.  


Tidak semua orang  tampil secara istimewa dengan goresan tinta emas yg dicatat oleh Alkitab namun  peristiwa natal, menegaskan kembali bahwa kehadiran Kristus hendak mengembalikan NILAI DIRI manusia yg segambar dengan Allah. Manusia dengan segala persolaannya: yg dianggap tidak berguna, gagal, terbuang dalam penderitaan dan tidak bermasa depan. Namun kita semua diberi NILAI yg sangat mahal dimata Tuhan, terbukti dengan kerelaan Allah untuk menjadi manusia untuk kebaikan kita, wooooow ini adalah perbuatan yg sangat mengagumkan.

Allah masih melihat potensi besar dan harapan baru didalam diri kita , walaupun tertutupi semak belukar, sekuntum mawar yg tengah merekah tak luput dari pandangannya.

Maria Berjuang Mentaati Kehedak Allah
 
Maria adalah satu-satunya wanita yang terpilih dan mendapat kasih-karunia Allah yang sangat istimewa untuk melahirkan sang Messias. Tetapi pada sisi lain, kasih-karunia dan berkat Allah yang istimewa tersebut mempertaruhkan masa depan bahkan pengorbanan nyawa . Ini adalah pilihan yg sangat sulit karena harus berani menyingkirkan kebutuhan, cita-cita, harapan dan semua kepentingan diri. 


Maria bersedia taat dengan cara memberi seluruh hidupnya


Situasi pilihan Maria yg bersedia dipakai TUHAN membawa dampak yg membahayakan Karena sudah ada aturan hukum yg harus ditegakkan. 


Siapakah yang tahu bahwa waktu itu Maria mengandung dari Roh Kudus. Masyarakat hanya tahu bahwa Maria saat itu belum menikah, level statusnya sedang bertunangan, sehingga peristiwa kehamilan Maria akan menjadi suatu persoalan besar. Di Ul. 22:23-24, hukum Taurat menyatakan: �Apabila ada seorang gadis yang masih perawan dan yang sudah bertunangan, jika seorang laki-laki bertemu dengan dia di kota dan tidur dengan dia, maka haruslah mereka keduanya kamu bawa ke luar ke pintu gerbang kota daenan kamu lempari dengan batu, sehingga mati: gadis itu, karena walaupun di kota, ia tidak berteriak-teriak, dan laki-laki itu, karena ia telah memperkosa isteri sesamanya manusia. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu�.   Inti dari hukum Taurat  ini hakikatnya adalah untuk memelihara kekudusan perkawinan, sehingga segala sesuatu yang cemar haruslah dihapuskan. Termasuk pula wanita yang masih gadis, atau wanita yang telah bertunangan dan wanita yang telah bersuami � semuanya harus hidup kudus sebagai umat perjanjian Allah. Dengan demikian, Maria yang mau menyambut kabar  dari malaikat Tuhan sebenarnya berada dalam situasi yang sangat berbahaya bagi keselamatan dirinya. Masyarakat yang tinggal di Nazaret dapat menghukum Maria dengan hukuman rajam. 

Maria Taat dengan cara mengosongkan diri

Maria menjawab berita dari Malaikat Tuhan tersebut dengan kerendahan hati dan sikap iman yang luar-biasa. Dia berkata: �Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu� (Luk. 1:38). 

Maria menyadari keadaan dirinya bahwa ia adalah orang papa, tidak berdaya, tidak ada yg dapat dibanggakan dan tidak lebih dariseorang hamba.

Maria yang masih punya masa depan dengan berbagai kesenangan namun ia justru menempatkan diri sebagai "hamba Tuhan" dan menempatkan kehendak Allah di atas segala-galanya. Dia menyambut kehendak Allah tersebut dengan hati yang tulus, walaupun dia menyadari bahwa ketaatannya dapat berakibat buruk. 



Keagungan pribadi Maria, sangat layak menjadi alasan bagi TUHAN untuk memilihnya sebagai wanita yg melahirkan Juru Selamat dunia. Karena sikapnya menyingkapkan keagungan iman dan kasihnya kepada Allah. Dia lebih menonjolkan ketaatannya yang mutlak dan siap menanggung risiko asal kehendak Allah terlaksana. 


Sikap Maria yang taat tanpa syarat bahkan rela turun samapi titik nol menjadi seorang budak yg tidak bernilai, asal kehendak Allah dilaksanakan, ia rela melakukan semuanya dengan segala konsekuensinya. Ini merupakan model spiritualitas orang beriman yang paling ideal? sangat berbeda dengan model spiritualitas yang sering kita kembangkan digereja saat ini. Gereja sering entah sadar atau setengah sadar menjadi agen yg memperagakan model ketaatan yang serba bersyarat. Mengajak orang memberi kepada Tuhan supaya banyak diberi, Mendorong orang untuk menyembah Tuhan supaya diberkati, mengajari orang melayani supaya Tuhan balas melayani. Perhatikan apa yg sedang kita kerjakan sekarang ! Ketaatan yg berorientasi berkat, kepentingan diri sendiri, berfokuskan kebutuhan jasmani. Kita mau taat kepada Tuhan, asalkan keinginan dan harapan kita dapat terpenuhi.  Kita mau setia kepada Kristus, asalkan menguntungkan diri kita. Kita mau mengikut dan percaya kepada Kristus, asalkan kita tidak menanggung risiko yang buruk. Mutu iman kristen seperti ini adalah proses penguatan dari egoisme diri, di mana kehendak atau kepentingan diri begitu ditonjolkan sehingga ruang untuk kehendak Allah tidak tersedia. Ruang hati kita yang begitu luas lebih banyak didominasi oleh kehendak dan keinginan diri, sedangkan ruang untuk kehendak Allah ditempatkan di ruang yang paling sudut dan terpencil. yaaaaaaaaaa........Bagaimana mungkin Allah dapat mempercayakan pekerjaanNya yg besar jika kualitas iman kita bertumbuh didalam semak-semak duri?

Spirit Natal adalah adalah pemberian Allah yg paling baik, yg paling besar dan semuanya dikerjakan tanpa syarat.! bagaimana mungkin kita masih menuntut Allah untuk terus mengerjakan tanggungjawabNya sedangkan kita tidak sedang bergiat mengerjakan bagaian kita sendiri untuk memberi, melayani, beriman dan taat kepada kehendakNya tanpa syarat?

Belajarlah pada sekuntum mawar yg sanggup tumbuh merekah walaupun ditengah semak belukar!


God Bless U, have nice day all


by Haris Subagiyo

Saturday, November 26, 2011

Mazmur Tanggapan

Bacaan-bacaan Alkitab dan Mazmur tanggapan merupakan unsur pokok dalam liturgi sabda (PUMR 55). Sesuai dengan namanya, Mazmur tanggapan dimaksudkan untuk memperdalam renungan atas sabda Allah dan sekaligus menanggapi sabda Allah yang baru saja kita dengarkan dalam bacaan pertama. Mazmur tanggapan memiliki makna liturgis serta pastoral yang penting karena menopang permenungan atas sabda Allah. Karena itu, Mazmur tanggapan tidak boleh diganti dengan teks lain atau nyanyian lain yang bukan dari Alkitab (PUMR 57).

Tradisi menyanyikan Mazmur atau Kidung setelah mendengarkan bacaan dari Kitab Suci, sebenarnya sudah dilakukan sejak jaman dahulu oleh orang-orang Yahudi. Tradisi ini kemudian diikuti oleh Gereja di mana mana dalam tradisi Gereja Latin. Biasanya, setelah pembacaan Kitab Suci, seseorang akan menyanyikan Mazmur atau Kidung dengan berdiri di anak tangga (dekat panti Imam) yang dalam bahasa latin dinamakan Gradus.

Sejalan dengan perkembangannya, Mazmur dan Kidung ini kemudian dihimpun dalam dua buah buku yang diterbitkan oleh Gereja dengan nama Graduale Romanum dan Graduale Simplex di mana nama buku (Graduale) diambil dari kata Gradus tersebut di atas. Sejak abad XX Mazmur tanggapan wajib dinyanyikan dalam Ekaristi. Nyanyian Mazmur tanggapan dapat dinyanyikan di mimbar sabda atau di tempat lain yang dianggap layak (PUMR 61).

Makna utama yang terkandung dalam Mazmur tanggapan adalah :
� Sebagai jawaban atau tanggapan jemaat atas sabda Allah yang baru saja diwartakan atau dibacakan.
� Mazmur tanggapan bermakna menjawab dengan pujian atas karya-karya Illahi dari Allah yang terus berlangsung sejak dunia ini diciptakan-Nya hingga sekarang ini
� Mazmur tanggapan merupakan pewartaan kabar gembira tentang karya keselamatan Allah, di mana karya keselamatan ini memuncak pada diri Yesus Kristus Putra Nya yang tunggal.

PEDOMAN MEMBAWAKAN MAZMUR TANGGAPAN
Sejak dikeluarkannya Pedoman Umum Missale Romawi (PUMR) 2002 dan diterbitkannya Tata Perayaan Ekaristi (TPE) di Indonesia pada tahun 2005, hal tentang membawakan Mazmur Tanggapan ini dijelaskan secara lebih rinci lagi.
� Sesuai dengan PUMR no 61, Mazmur tanggapan sebaiknya dibawakan dengan cara dinyanyikan, sekurang-kurangnya pada bagian ulangan (antifon) sesuai dengan hakikat dari Mazmur sendiri yang merupakan sebuah nyanyian
� Mazmur tanggapan dinyanyikan dengan tenang dan mengalir, selaras dengan sifat lagunya yang lebih bersifat kontemplatif dan meditatif
� Mazmur Tanggapan dibawakan secara khusus oleh pemazmur dan sebaiknya dibedakan dengan solis yang lebih berfungsi sebagai petugas dalam kelompok paduan suara.
� Seandainya petugas pemazmur tidak ada, maka Solis dari kelompok paduan suara dapat mengambil alih tugas ini; dan seandainya pemazmur dan solis dari paduan suara tidak ada, maka Lektor dapat mengambil alihnya.

Makna dan Maksud
Mazmur Tanggapan merupakan unsur pokok dalam liturgi sabda, dan mempunyai makna liturgis serta pastoral yang penting karena menopang permenungan atas sabda Allah. Maksud mazmur tanggapan adalah menanggapi sabda Tuhan! Dan tanggapan ini bukan dengan sembarang kata, tetapi dengan kata-kata Alkitab, yang telah dipilih secara saksama oleh para ahli liturgi.

Struktur
Mazmur Tanggapan terdiri dari ulangan dan ayat atau bait Mazmur.

1. Ulangan dimaksudkan sebagai kunci penafsiran atau sebagai amanat inti dari bacaan yang baru saja didengar.
2. Ulangan memungkinkan umat ambil bagian secara aktif dalam permohonan, pujian, renungan, dll. sebagai tanggapan terhadap sabda Allah.
3. Ayat/bait-bait bermaksud memperdalam amanat pewartaan.
4. Dialog antara ayat - ulangan, antara pemazmur - umat, antara pewarta dan penerima sabda, menggambarkan dialog antara Allah dan umat-Nya.

Tata Pelaksanaan
Mazmur tanggapan muncul dari suasana hening, tanpa keributan atau pun pengumuman. Itulah sebabnya ulangan sebaiknya dihafal, sehingga umat tidak harus membaca. Cara membawakan mazmur tanggapan adalah sbb:

1. Pemazmur melagukan [ayat-ayat] mazmur dari mimbar atau tempat lain yang cocok.
2. Sesudah intro dari organis, pemazmur melagukan ulangan, kemudian umat menirukan pemazmur: melagukan ulangan.
3. Kemudian pemazmur melagukan ayat-ayat, dan sesudah setiap ayat, umat melagukan ulangan.
4. Hendaklah dihindari kebiasaan buruk: umat ikut bersenandung pada saat pemazmur melagukan ayat-ayat mazmur. Tugas umat waktu pemazmur melagukan ayat adalah meresapkan syair ayat mazmur sehingga dapat menanggapi secara mantap waktu melagukan ulangan.

Peran Pemazmur
Pemazmur memainkan peranan kunci dalam membawakan mazmur tanggapan. Maka ia harus sungguh memahami fungsi mazmur tanggapan dan menguasai teknik-teknik membawakannya, a.l:

1. Ulangan: Pemazmur harus mampu mengangkat ulangan dengan mantap dan meyakinkan, sesuai dengan jiwa teks, sehingga umat pun dapat serempak mengulanginya.
2. Ayat-ayat: Ayat-ayat mazmur mengungkapkan inti tanggapan kita terhadap sabda Allah. Maka harus dibawakan dengan tepat.

Suasana dan penjiwaan
Jiwa dan suasana Mazmur tanggapan sangat bervariasi: gembira, pujian, syukur, gagah, agung / megah, susah, merana merintih, tenang (doa, renungan), dll. Semua ini harus mendapat perhatian dari pemazmur, agar ia dapat membawakan ayat-ayat mazmur tanggapan dengan suasana dan penjiwaan yang tepat.

Tempat
Tempat pemazmur membawakan ayat-ayat mazmur ialah mimbar atau tempat lain yang cocok. Umat mendengarkan sambil duduk. Sedapat mungkin umat berpartisipasi dengan menyanyikan ulangan, kecuali kalau yang dinyanyikan itu hanya mazmur saja tanpa ulangan.

Marilah kita siapkan hati dan pikiran kita untuk merenungkan Sabda Tuhan dengan menanggapi dan menyanyikan Mazmur tanggapan dengan sepenuh hati.
Semoga Tuhan memberkati kita semua.
Oleh : Ign. Djoko Irianto
*) Penulis, Prodiakon Paroki St. Herkulanus.

Monday, November 21, 2011

Bacaan Alkitab dalam Liturgi Sabda

Setelah Ritus Pembuka, Perayaan Ekaristi masuk ke dalam Liturgi Sabda. Pada bagian Liturgi Sabda ini umat diajak untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menanggapinya. Bagian ini merupakan dialog perjumpaan antara Allah yang bersabda dan umat yang menanggapinya. Karena apabila Alkitab dibacakan dalam gereja, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya, dan Kristus sendiri mewartakan kabar gembira, sebab Ia hadir dalam sabda itu (PUMR 29).

Pada masa Gereja Perdana, pemilihan dan jumlah bacaan dari Kitab Suci (Alkitab) bervariasi untuk setiap liturgi. Kemudian berkembang pola di mana satu bacaan dari salah satu epistula atau surat para rasul akan dibacakan sebelum bacaan Injil. Kitab para nabi dari Perjanjian Lama juga diberi prioritas untuk disampaikan kepada umat. Lebih lanjut, Gereja menetapkan bahwa hanya kitab-kitab para Nabi atau para Rasul yang dibacakan kepada umat beriman dalam Perayaan Ekaristi (Misa).

Sejak tahun 1969 ditetapkan bahwa dalam Misa Hari Minggu digunakan struktur bacaan sbb.: Bacaan Pertama - Mazmur Tanggapan - Bacaan Kedua - Bacaan Injil. Bacaan Injil dibagi ke dalam siklus 3 tahunan menurut kalender liturgi pada tahun tersebut (tahun A � Injil Matius, tahun B � Injil Markus, tahun C � Injil Lukas, sementara Injil Yohanes disebar dalam tiga tahun tersebut). Sementara, untuk Hari Raya walaupun berstruktur sama namun hanya ada satu rangkaian bacaan yang digunakan setiap tahunnya.

Untuk Pesta, Peringatan dan Hari Biasa tanpa pesta digunakan struktur bacaan sbb.: Bacaan Pertama - Mazmur Tanggapan - Bacaan Injil. Dalam Pesta digunakan bacaan-bacaan khusus sementara untuk Peringatan dan hari biasa bacaan mengikuti siklus dua tahunan. Dalam siklus dua tahunan ini bacaan Injilnya sama dan yang berbeda ialah bacaan pertama dan pilihan mazmurnya.

Setiap pembacaan Kitab Suci harus selalu diakhiri dengan kata-kata �Demikianlah Sabda Tuhan�. Kata-kata ini merupakan pernyataan resmi bahwa yang dibacakan tadi adalah sabda Allah sendiri sebab Allah hadir ketika Kitab Suci dibacakan. Dan umat menjawab �Syukur kepada Allah�.

Aklamasi �Syukur kepada Allah� (Deo gratias) dipergunakan oleh umat sejak abad keempat sebagai jawaban atas pernyatan �demikianlah sabda Tuhan�. Umat menjawab: �syukur kepada Allah�, untuk menyatakan kepercayaannya bahwa apa yang baru disampaikan benar-benar sabda Tuhan. Umat tidak berhenti pada jawaban singkat itu, bahkan menanggapi sabda itu dengan mazmur tanggapan yang tidak lain adalah suatu madah untuk memuji Tuhan dengan kata-kata yang diilhami oleh Roh Kudus. Jika kita memahaminya dan mengulang refreinnya benar-benar, maka kita akan memberikan tanggapan / jawaban secara tepat atas sabda Tuhan (bdk. DV 25).

Bacaan Pertama diambil dari Perjanjian Lama, kecuali pada masa Paskah dimana seluruhnya diambil dari Kisah Para Rasul. Dalam bacaan pertama kita diajak untuk mengingat kembali sejarah perjanjian kita. Sementara Bacaan Kedua selalu diambil dari Perjanjian Baru non-Injil. Bacaan Pertama umumnya selalu memiliki kaitan tematis yang langsung dengan Bacaan Injil, tujuannya memberi latar belakang sehingga menambah pengertian / pemahaman sejarah keselamatan Allah dari perjanjian lama dan berpuncak pada Yesus yang diwartakan dalam Injil. Sementara Bacaan Kedua umumnya bersifat kontinuitas dan tidak selalu memiliki kaitan tematis yang langsung baik dengan Bacaan Pertama maupun Injil.

Pada saat membaca, lektor hanya memaklumkan: Bacaan dari kitab ......... tanpa menyebutkan bab, ayat, tanpa membacakan kalimat dengan huruf miring, dan tanpa menyebutkan Bacaan I atau II. Alasan teologisnya adalah demi spontanitas kehadiran pribadi Allah yang mau berbicara.

Dalam perayaan, doa-doa dan nyanyian-nyanyian harus bersifat spontan, yang keluar dari hati. Karena itu, nyanyian-nyanyian hendaknya bersifat sederhana namun sublim, yang mudah diingat oleh umat. "Sebab, hanya kalau dapat dihayati secara pribadi, liturgi adalah doa umat beriman. Kalau doa liturgis tidak dapat masuk ke dalam hati, maka dengan sendirinya akan menjadi upacara. Hanya kalau hati orang terlibat, liturgi dapat menjadi perayaan." (Tom Jacobs, Teologi Doa, 2004 : 81).

Seluruh bagian Liturgi Sabda hendaknya dilangsungkan di mimbar (PUMR 58). Mimbar adalah �pusat perhatian umat selama Liturgi Sabda�. Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bacaan Kedua, Injil, Homili, Syahadat, Doa Umat, disampaikan dari mimbar.

Sabda Allah (bacaan pertama dan kedua) sebaiknya dimaklumkan dari Lectionarium. Karena dalam Lectionarium itu, perikop yang dimaklumkan, sudah ditempatkan konteksnya dan jika ada ayat yang dilewati, juga sudah didrop; sehingga memudahkan pemakluman.

Menurut tradisi, pembacaan itu bukanlah tugas pemimpin perayaan, melainkan tugas pelayan yang terkait. Oleh karena itu, bacaan-bacaan hendaknya dibawakan oleh lektor, sedangkan Injil dimaklumkan oleh diakon atau imam lain yang tidak memimpin perayaan. Akan tetapi, kalau tidak ada diakon atau imam lain, maka Injil dimaklumkan oleh imam selebran sendiri. (PUMR 59). Hal tersebut dimaksudkan bahwa pemimpin perayaan/pastor yang biasanya memberi homili bukan hanya seorang pewarta Sabda Allah; tapi juga seorang pendengar sabda pula. Sebagai pendengar sabda, pemimpin perayaan ikut mendengarkan pewartaan bacaan pertama dan kedua, serta Injil apabila dibacakan oleh diakon tertahbis.

Dengan mendengarkan bacaan Kitab Suci dalam Perayaan Ekaristi, umat mengaktualisasikan teks Alkitab secara paling sempurna. Perayaan Ekaristi menempatkan pewartaan di tengah-tengah komunitas umat beriman, yang berkumpul di sekitar Yesus untuk mendekatkan diri pada Allah. Oleh karena itu kita perlu membedakan pembacaan Kitab Suci dalam liturgi dengan membaca Kitab Suci untuk Studi Ilmiah atau renungan.

Bagaimanapun "Mendengarkan bukan sekedar tindakan reseptif, yang hanya menerima saja, melainkan juga tindakan aktif. Sebab bila kita mendengarkan, kita sebenarnya sedang membuka diri, untuk menerima dengan sadar, sapaan dari luar diri kita. Dengan sadar pula mau mengambil bagian dalam peristiwa yang didengarkan itu. Demikianlah dalam liturgi, tindakan mendengarkan ini begitu dominan. Kita mendengarkan Sabda Tuhan, homili, doa, nyanyian, musik, dan sebagainya" (E. Martasudjita, Memahami Simbol-simbol Dalam Liturgi, 1998:15).
Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Oleh : Ign. Djoko Irianto
Penulis, Prodiakon Paroki St. Herkulanus

Sunday, November 6, 2011

Liturgi Sabda dalam Perayaan Ekaristi

Secara umum perayaan ekaristi dibagi menjadi 4 bagian, yaitu ritus pembuka, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi dan ritus penutup. Ritus pembuka bertujuan untuk mempersatukan umat dan mempersiapkan umat untuk menyadari kehadiran Allah, agar dapat mendengarkan sabda Allah dan dapat merayakan Ekaristi dengan pantas. Pewartaan dan pembacaan Sabda Allah merupakan unsur yang sangat penting dalam Liturgi Sabda. Umat wajib mendengarkan dengan penuh hormat. Bila Alkitab (Kitab Suci) dibacakan dalam gereja, Allah sendirilah yang bersabda kepada umat-Nya, dan Kristus mewartakan kabar baik, sebab Ia hadir dalam sabda itu. (PUMR 29).

Liturgi sangat erat hubungannya dengan Kitab Suci. Bahkan hampir tidak ada liturgi tanpa Kitab suci. Dalam perjalanan Gereja baik sejarah Gereja maupun sejarah liturgi, sekurang-kurangnya tak biasa ada liturgi tanpa Kitab Suci. Dikatakan sekurang-kurangnya, karena ada perayaan liturgi dulu tanpa Kitab Suci seperti perayaan tobat. Secara konkrit, liturgi menimba spiritualitas dari Kitab Suci, sebaliknya liturgi merupakan muara Kitab Suci karena liturgi dibentuk oleh sabda Allah.

Santo Hieronimus (347-420), seorang rahib dan pujangga Gereja menegaskan, �Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus.� Penegasan ini dikutip lagi oleh Konsili Vatikan II, dalam Konstitusi Dei Verbum No 25. Selanjutnya, Hieronimus mengingatkan bahwa tempat yang paling tepat untuk membaca dan mendengarkan Sabda Allah adalah liturgi. Maka, belum cukup hanya merenungkan sendiri Kitab Suci. Tafsiran ilmiah terhadap Kitab Suci pun hanya bersifat membantu. Karena bagi Hieronimus, penafsiran Kitab Suci yang otentik selalu harus sesuai dengan iman Gereja Katolik.

Kita harus membaca Kitab Suci dalam komunio dengan Gereja yang hidup. Kalau Kitab Suci dibacakan dalam Gereja, terutama dalam Perayaan Ekaristi, maka Allah sendiri berbicara kepada umat-Nya dan Kristus hadir dalam Sabda-Nya (PUMR 29 dan SC 7).

Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi merupakan dua bagian pokok dalam perayaan ekaristi (PUMR 28), keduanya berhubungan erat. Dalam Liturgi Sabda dipaparkan karya keselamatan Allah yang disyukuri dalam Liturgi Ekaristi. Mengenai hubungan antara Sabda dan Ekaristi, PUMR 28 menulis: �Perayaan Ekaristi boleh dikatakan terdiri atas dua bagian: Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi. Keduanya berhubungan begitu erat satu sama lain, sehingga merupakan satu tindak ibadat.� Sebab dalam Perayaan Ekaristi itu sabda Allah dihidangkan untuk menjadi pengajaran bagi orang-orang beriman dan Tubuh Kristus dihidangkan untuk menjadi santapan bagi mereka.

Dalam liturgi sabda, Gereja merayakan misteri kehadiran Tuhan melalui sabda, dalam sikap dan semangat doa. Umat beriman berdoa dengan seluruh kemanusiaannya. Umat mengambil sikap duduk untuk mendengar dengan penuh hikmat. Duduk di sini tentunya tetap dalam sikap doa.

Pelaksanaan Liturgi Sabda dalam Perayaan Ekaristi
Kerangka � Kerangka dasar Liturgi Sabda selengkapnya adalah: Bacaan 1 � Mazmur Tanggapan � Bacaan 2 � Bait Pengantar Injil � Aklamasi Sebelum Injil � Injil � Aklamasi Sesudah Injil � Homili � Syahadat � Doa Umat.

Bacaan-bacaan Alkitab dan mazmur tanggapannya merupakan bagian pokok dari Liturgi Sabda. Dalam bacaan-bacaan ini, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya (PUMR 29). Di situ Allah menyingkapkan misteri penebusan dan keselamatan serta memberikan makanan rohani. Lewat sabda-Nya, Kristus sendiri hadir di tengah-tengah umat beriman.

Dalam Perayaan Ekaristi, bacaan-bacaan Alkitab tidak boleh dihilangkan atau dikurangi, apalagi diganti dengan bacaan lain yang bukan dari Alkitab; begitu juga nyanyian (mazmur) yang diambil dari Alkitab. PUMR 57 menegaskan : �Tidak diizinkan mengganti bacaan dan mazmur tanggapan, yang berisi sabda Allah, dengan teks-teks lain yang bukan dari Alkitab.� Sebab lewat Sabda Allah yang diwariskan secara tertulis itulah "Allah masih terus berbicara kepada umat-Nya."

Cara Pelaksanaan � Liturgi Sabda haruslah dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mendorong umat untuk merenung. Oleh karena itu, setiap bentuk ketergesa-gesaan yang dapat mengganggu permenungan harus sungguh dihindari.

Pembacaan Alkitab dalam perayaan Ekaristi bukanlah sekedar penyampaian kisah informatif tentang Allah dan cara-cara Dia berurusan dengan manusia di masa lalu. Pembacaan Alkitab dalam perayaan Ekaristi adalah suatu peristiwa yang sedang terjadi, sebuah campur tangan Allah secara nyata dalam masalah dan keprihatinan jemaat yang tengah berkumpul. Jadi, pada saat Alkitab dibacakan Allah sungguh hadir dan berkarya nyata, sama seperti dulu, semasa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Pada saat Alkitab dibacakan, Allah menyelamatkan umat yang sedang berhimpun, menyembuhkan, membangun, menasihati, menegur ... dll sesuai dengan firman yang diwartakan.

Dalam liturgi sabda kita tidak hanya mendengar bahwa Allah dulu menebus umat Israel, tetapi mengalami bahwa Ia kini menebus kita pada saat dan tempat kita sedang beribadat. Oleh karena itu pembacaan sabda Tuhan merupakan unsur yang sangat penting dalam liturgi. Umat wajib mendengarkannya dengan penuh perhatian supaya mereka sungguh terlibat dalam peristiwa yang sedang terjadi.

Unsur Dasar � Unsur dasar Liturgi Sabda adalah pewartaan dan pendengaran, mewartakan dan mendengarkan, pewarta dan pendengar. Maka, Gereja menekankan pentingnya membacakan dan mendengarkan sebagai ritual dasar Liturgi Sabda. Pembacaan adalah tugas lektor, diakon, dan imam. Mendengarkan adalah tugas jemaat. PUMR 29 menegaskan, �Umat wajib mendengarkan dengan penuh hormat.� Berhubung dengan ini, perlu kita tinjau kembali penggunaan lembaran misa. Membaca bersama-sama dengan lektor bukanlah mendengarkan. Fungsi dan peran mendengar agak tergeser. Kiranya kita akan memetik jauh lebih banyak buah, kalau kita berkonsentrasi pada mendengarkan sambil menyimak kata demi kata.

Tata Gerak � Tata gerak yang lazim waktu mendengarkan adalah duduk (tegak); tangan dengan telapak tengadah tertumpang pada paha, sikap ini merupakan simbol penerimaan sabda Tuhan. Cara kita duduk menunjukkan sikap kita terhadap sabda Allah.
Semoga Tuhan memberkati kita semua.

*) Penulis, Prodiakon Paroki St. Herkulanus
Catatan:
PUMR = Pedoman Umum Misale Romawi
SC = Sacrosanctum Concilium
DV = Dei Verbum

Saturday, September 24, 2011

Doa Pembuka

Seluruh rangkaian ritus pembuka dalam Perayaan Ekaristi akan ditutup dengan doa pembuka. Doa pembuka ini biasa disebut oratio collecta atau doa kolekta dan bersifat presidensial. Dengan sebutan doa kolekta, dimaksudkan bahwa doa ini bersifat mengumpulkan dan meringkaskan ujud-ujud doa dari umat beriman. Yang mengumpulkan dan meringkaskan doa-doa umat beriman adalah imam yang memimpin Ekaristi. Kata oratio dalam bahasa latin berasal dari kata orare yang bukan hanya berarti berdoa tetapi juga berbicara, mengajar, dan mewartakan. Dengan demikian, doa yang termasuk oratio ini juga merupakan bentuk pewartaan yang harus disampaikan oleh seorang pemimpin perayaan atau pemimpin ibadat. Disebut doa presidensial karena doa pembuka ini adalah doa resmi yang dibawakan oleh pemimpin ibadat atas nama seluruh umat. Dalam doa pembuka ini, umat tidak diikutsertakan untuk mengucapkannya. Umat hanya menjawab �amin� setelah imam mengakhiri doanya.

PUMR 54 menyatakan: �Imam mengajak umat untuk berdoa. Lalu semua yang hadir bersama dengan imam hening sejenak untuk menyadari kehadiran Tuhan, dan dalam hati mengungkapkan doanya masing-masing. Kemudian, imam membawakan doa pembuka yang lazim disebut collecta, yang mengungkapkan inti Perayaan liturgi hari yang bersangkutan.� Dalam PUMR 54 tersebut jelas bahwa ada waktu hening yang cukup yang diberikan kepada umat beriman. Waktu hening tersebut, selain untuk menyadari kehadiran Tuhan, juga untuk mengungkapkan doa pribadi yang menjadi ujud mereka masing-masing dalam hati. Pada saat hening itulah umat ambil bagian dalam doa pembuka ini. Selanjutnya, imam merumuskan doa yang berisi misteri iman yang dirayakan dalam perayaan Ekaristi dalam bentuk doa permohonan.

Menurut tradisi tua Gereja, doa-doa selalu diarahkan kepada Allah Bapa. Demikian pula doa pembuka ini diarahkan kepada Allah Bapa atau Allah Tritunggal. PUMR 54 juga menyatakan : �Selaras dengan tradisi tua Gereja, doa pembuka diarahkan kepada Allah Bapa, dengan pengantaraan Putra, dalam Roh Kudus�. Dengan demikian, doa-doa Gereja termasuk doa pembuka ini sejak dulu berciri trinitaris karena selalu ditutup dengan rumusan panjang yang trinitaris. Oleh sebab itu, setiap doa pembuka memiliki rumusan penutup yang menyebut kepengantaraan Yesus Kristus yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus.

Sebagai doa presidensial, peran dan partisipasi umat dalam doa pembuka selain memadukan hati dalam doa ini, seperti pada saat hening dan saat imam menyampaikan doanya dengan suara lantang, mereka perlu menjadikan doa pembuka ini sebagai doa mereka sendiri dengan aklamasi: �Amin� (PUMR 54). Dengan jawaban �Amin� itu, umat menyetujui dan menjadikan doa yang disampaikan imam atau pemimpin ibadat itu sebagai doa mereka sendiri. Dalam perayaan Ekaristi, ada beberapa doa presidensial yaitu: Doa Syukur Agung (DSA), doa pembuka, doa persiapan persembahan dan doa sesudah komuni. Selain doa pembuka, doa persiapan persembahan dan doa sesudah komuni juga disebut sebagai oratio yaitu suatu pewartaan yang harus disampaikan oleh seorang pemimpin ibadat.

Doa pembuka dalam perayaan Ekaristi
Doa pembuka merupakan akhir dan sekaligus puncak bagian pembukaan Perayaan Ekaristi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam doa pembuka:
Struktur - Doa Pembuka mempunyai struktur baku: ajakan - hening - permohonan - penutup yang terdiri dari doksologi dan - aklamasi. Doa pembuka ditujukan kepada Bapa dengan perantaraan Putra dalam persekutuan Roh Kudus, dan diakhiri dengan penutup trinitaris atau penutup panjang: �Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.�

Pelaksanaan - Imam mengajak umat �Marilah kita berdoa.� Lalu semua hening sejenak untuk menyadari kehadiran Tuhan dan mengungkapkan doa pribadi. Lalu imam mengucapkan inti doa yang menyatakan isi perayaan pada hari yang bersangkutan. Permohonan selalu ditutup dengan doksologi, dan akhirnya jemaat menyetujui doa itu dengan aklamasi �Amin.�

Doa Pembuka adalah doa presidensial, artinya doa pemimpin. Maka, hanya pemimpin seorang diri yang membawakan doa ini atas nama seluruh umat dan semua yang hadir, dan melalui dia Kristus sendiri memimpin himpunan umat.

Ada beberapa alternatif rumusan penutup yang trinitaris dalam doa pembuka. (PUMR 54)
� Kalau doa diarahkan kepada Bapa:
Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
� Kalau doa diarahkan kepada Bapa, tetapi pada akhir doa disebut juga Putra:
Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
� Kalau doa diarahkan kepada Putra:
Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami, yang bersama dengan Bapa, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Tata gerak - Umat berdiri dengan �sikap doa�, khidmat. Sangat kurang pas kalau selama doa pembuka ini umat berdiri santai, tangan dilipat di dada atau di belakang, atau tangan bertumpu pada bangku / kursi.

Semoga Tuhan memberkati kita semua.

*) Penulis, Prodiakon Paroki St. Herkulanus

Monday, September 19, 2011

Madah Kemuliaan

Rangkaian pernyataan tobat dan seruan Tuhan kasihanilah kami akan diakhiri dengan absolusi, yaitu doa permohonan pengampunan. Rumusan absolusi dalam TPE 2005, yaitu: �Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal�. Sesudah absolusi, seturut petunjuk penanggalan liturgi, dilanjutkan dengan menyanyikan atau melafalkan �Madah Kemuliaan�.

Madah Kemuliaan atau madah Gloria merupakan �madah yang sangat dihormati dari zaman Kristen kuno� (PUMR 53). Di Gereja Timur, madah Gloria ini lazim digunakan dalam Ibadat Harian, terutama dalam Ibadat Pagi pada abad IV-V. Di Gereja Katolik Roma, madah Gloria semula dimasukkan dalam Misa pertama Hari Raya Natal pada abad V. Paus Symmachus (498-514) memperluas penggunaan madah Gloria itu juga pada Misa hari Minggu dan pesta para martir, tetapi hanya untuk Misa yang dipimpin oleh Uskup. Namun, sejak abad VIII, Gloria boleh dinyanyikan pada setiap Misa yang dipimpin oleh imam. Teks Gloria sebagaimana kita kenal sekarang berasal dari zaman sesudah Paus Gregorius Agung (590-604), yakni sejak pembaruan liturgi oleh Karolus Agung.

Madah Gloria atau madah Kemuliaan berisi madah yang memuji dan memuliakan Allah Bapa dan Yesus Kristus Putra-Nya bersama Roh Kudus. Bagian pertama madah ini berisi seruan pujian dan pemuliaan yang ditujukan kepada Allah Bapa di surga. Rumusan yang digunakan mengutip nyanyian pujian para Malaikat di surga: �Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya� (Luk 2:14). Terhadap teks nyanyian para malaikat tersebut, Gereja menambah 5 buah seruan pujian dan pemuliaan Allah Bapa, yakni: �kami memuji Dikau, kami meluhurkan Dikau, kami menyembah Dikau, kami memuliakan Dikau, dan kami bersyukur kepada-Mu�. Pujian yang diulang-ulang dan ditekankan ini bermaksud untuk sungguh-sungguh mengagungkan Allah Bapa.

Seruan pujian kedua ditujukan kepada Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal. Bagi umat kristiani, yang menjadi Raja itu hanyalah Kristus dan yang harus disembah itu hanyalah Tuhan Yesus. Kristus dipuji dan dimuliakan sebab karya penebusan-Nya. Itulah sebabnya Dia disebut Anak Domba Allah (Yoh 1:19,36). Tentang peran Kristus yang telah menebus umat manusia itu, disampaikan tiga seruan dalam bentuk anak kalimat: �Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami; Engkau yang menghapus dosan dunia, kabulkanlah doa kami; Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami�. Dari pengakuan iman dan pujian kepada Kristus Penebus itu, disampaikan tiga pujian kepada pribadi Yesus Kristus: �Engkaulah kudus, Engkaulah Tuhan, Engkaulah mahatinggi�. Akhirnya, madah Kemuliaan ditutup dengan menyebut �bersama Roh Kudus�, sehingga Trinitaris dari madah Kemuliaan menjadi tampak dan jelas. Pujian kepada Bapa dan Putra bagaimanapun juga selalu bersama dan bersatu dengan Roh Kudus.

Madah Kemuliaan (Gloria) dalam Perayaan Ekaristi

Inti Madah Kemuliaan adalah memuji Allah Bapa dan Anakdomba Allah, serta memohon belaskasihan Tuhan. Madah ini dilagukan oleh jemaat (Gereja) yang berhimpun atas dorongan Roh Kudus. Menurut PUMR 53, teks madah Kemuliaan ini tidak boleh diganti dengan teks lain. Maka teks-teks saduran hendaknya tidak dipakai.

Madah Kemuliaan pada dasarnya adalah madah seluruh umat beriman. Dalam PUMR 53 dinyatakan: �Kemuliaan dibuka oleh imam atau, lebih cocok, oleh solis atau oleh koor, kemudian dilanjutkan oleh seluruh umat bersama-sama atau oleh umat dan paduan suara bersahut-sahutan, atau hanya oleh koor. Kalau tidak dilagukan, madah kemuliaan oleh seluruh umat bersama-sama atau oleh dua kelompok umat secara bersahut-sahutan.� Dari ketentuan dalam PUMR 53 tersebut, madah kemuliaan tidak harus dibuka oleh imam. Alasannya, karena madah Kemuliaan ini bagian umat.

Teks lengkap Madah Kemuliaan adalah sebagai berikut:
Kemuliaan kepada Allah di surga, - dan damai di bumi kepada orang - yang berkenan pada-Nya. - Kami memuji Dikau. - Kami meluhurkan Dikau. - Kami menyembah Dikau. - Kami memuliakan Dikau. - Kami bersyukur kepada-Mu, - karena kemuliaan-Mu yang besar. - Ya Tuhan Allah, raja surgawi, - Allah Bapa yang mahakuasa. - Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal. - Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putra Bapa. - Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. - Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. - Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. - Karena hanya Engkaulah kudus. - Hanya Engkaulah Tuhan. - Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus, - bersama dengan Roh Kudus, dalam kemuliaan Allah Bapa. - Amin.

Madah Kemuliaan diucapkan atau dilagukan untuk memberi warna pesta kepada perayaan ibadat yang dilaksanakan. Karena itu, madah Kemuliaan biasanya diucapkan atau dilagukan pada hari-hari pesta: Minggu (kecuali Adven dan Prapaskah), hari raya dan pesta serta pada perayaan-perayaan yang setingkat. Pada pesta-pesta ini, madah Kemuliaan dibawakan langsung sesudah seruan Tuhan Kasihanilah Kami atau sesudah pernyataan tobat cara 3. Melagukan madah Kemuliaan hendaknya umat berdiri, sikap berdiri menunjukkan penghormatan kepada Allah yang datang dan hadir di tengah-tengah umat. Marilah kita siapkan hati kita untuk memuji dan memuliakan Allah.
Semoga Tuhan memberkati kita semua.

*) Penulis, Prodiakon Paroki St. Herkulanus

Thursday, August 25, 2011

BENARKAH BANGSA ARAB tidak terhitung dalam RUMPUN SEMIT?


Pendapat Robert Morey:
Mengatakan bahwa bangsa Arab tidak termasuk bangsa Semit, tetapi bangsa Hamit atau Kananit. Alasan yg diajukan adalah bahwa bangsa Arab adalah keturunan Ham dan bukan Sem. Karena Ismael adalah anak Hagar bangsa Mesir dan dalam Alkitab disebut bahwa Ismael tidak boleh disebut keturuan Abraham (Kejadian 21:12). Jadi bangsa Arab dianggap bukan keturunan Abraham atau Sem.
(Robert Morey, Islamic Invasion, hal.23)
                
DARIMANAKAH LAHIRNYA RUMPUM SEMIT?

Dalam Kejadian 10 dijelaskan bahwa Nuh melahirkan anak-anak yg diberi nama Sem, Ham, Yafet (ayat.1). Keturunan Sem secara umum disebut Semit, keturunan Ham disebut rumpun Hamit dan keturunan Yafet disebut rumpun Yafit.

Keturunan  HAM

Kejadian 10:6
Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan
Sejarah menunjukkan bahwa:
  1. Orang Kush sekarang disebut Etiopia yg mendiami benua Afrika ditepi selatan Laut Merah.

  2. Orang Misraim adalah Mesir yg mendiami tepi barat Laut Merah


Jadi ketununan Ham adalah suku-suku bangsa yg mendiami Palestina bagaian barat terus kearah benua Afrika dan bukan yg tinggal di Arab atau teritoi lainnya yg terletak disebelah utara, timur atau selatan Palestina.

Sekalipun ada yg mengatakan bahwa bangsa Arab adalah keturunan Ham, tetapi fakta sejarah menunjukkan bahwa bangsa Arab dan Ibrani adalah keturunan Sem atau masuk dalam rumpun Semit.
Kejadian 10:23-30

Keturunan SEM
ialah Elam, Asyur, Arphaksad, Lud dan Aram. Keturunan Aram ialah Us, Hul, Geter dan Mas. Arphaksad memperanakkan Selah dan Selah memperanakkan Eber. Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; yang seorang bernama Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan�..Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa  kearah  Sefar, yaitu pengunungan di sebelah timur.

Dari data-data Kitab Kejadian kita memperhatikan bahwa salah satu cicit Sem adalah Eber dan dari namanyalah suku bangsa Ibrani berasal. Dari daftar keturnan Sem diketahui bahwa Sem memperanakkan Arphaksad dan Arphaksad memperanakkan Selah. Selah memperanakkan Eber, dan dari Eber lahirlah Peleg. Peleg memperanakkan Yehu dan Yehu memperanakkan Serug. Serug memperanakkan Nahor dan Nahor memperanakkan Terah yg adalah bapa dari Abram Kejadian 11 : 10-26

Tidak dapat disangkal bawa Ismael adalah salah seorang nenek moyang suku bangsa Arab, yg sebenarnya masih dapat dikatakan termasuk suku bangsa Ibrani. Karena ia adalah anak Abraham yg adalah keturunan Eber.

Ternyata yg dinamakan suku bangsa Arab mempunyai kaitan erat dengan setidaknya tiga keturunan Sem (Semit). Dan dua diantaranya malah keturunan Eber yg namanya kemudian dikaitkan dengan nama bangsa Ibrani.
Jadi orang Arab bisa dikatakan sebagai bagian dari: rumpun Semitik, Ibranik dan juga Abrahamik.

Lalu bagaimana dengan Kejadian 21:12 yg menyebutkan bahwa Ismael tidak boleh disebut ketrunan Abraham?

Perlu di sepakati dahulu bahwa �bangsa� yg dimaksud adalah keturunan darah daging (Kejadian 16:15), jadi bukan keturunan perjanjian/hak waris yg memang diberikan kepada Ishak.

Perhatikan  atensi Allah sendiri terhadap Ismael !
Kejadian 17:20-21
Tentang Ismael, Aku telah mendengar permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya sebagai bangsa yg besar. Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yg akan dilahirkan Sara bagimu yg akan datang pada waktu seperti ini juga.

Kejadian 21:12
Keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa karena iapun anakmu.

Sekalipun dalam ayat.12 Ismael tidak boleh disebut sebagai keturunan (pewaris perjanjian) Abraham, namun ayat 13 menyebutkan bahwa ia tetap anak Abraham (keturunan darah daging). Bahkan dalam Kejadian 25 dijelaskan baik Ismael maupun Ishak keduanya disebut anak Abraham.

Inilah keturnan Ismael, anak Abraham, yg telah dilahirkan baginya oleh Hagar, perempuan Mesir, hamba Sara itu�Inilah riwayat keturunan Ishak, anak Abraham (Kejadian 25:12,19

Bahkan jauh sesudah generasi mereka, nama Ishak maupun Ismail tetap disebut sebagai anak-anak Abraham. (I Tawarik 1:28)
�Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael.

Tidak ada alasan untuk melolak kenyataan bahwa Ismael adalah darah daging dan keturunan Abraham juga. Sekalipun hak waris tidak diterimakan kepadanya, ia tetap anak darah daging Abraham, demikian juga bangsa Arab yg keluar dari benih Ismael.

Dalam masyarakat patriarkat seperti bangsa Ibrani dan Arab, pertalian darah ditentukan oleh jalur ayah. Apalagi Ismael adalah anak sulung yg ikut disunat, jadi ia tetap terhisap dalam keluarga besar Abraham. Bahkan dalam generasi PB, Rasul Paulus menyebut Hagar, ibu Ismael sebagai Gunung Sinai di tanah Arab yg melahirkan anak darah daging Abraham (Galatia 4:21-31)

Perlu diketahui juga bahwa bangsa Arab juga lahir dari keturunan Ketura yg memiliki anak Midian yg keturunannya kelak menguasai gunung tempat Yahweh menampakkan diri kepada Musa dalam masa Keluaran (Kejadian 25:1-2)

Jadi melepaskan nama Ismael dari Abraham adalah sebuah stigmatisasi yg tidak sesuai dengan fakta sejarah.

Argumentasi Robert Morey dalam buku dan traktatnya (SYBAI) jelas sangat menyimpang dari fakta sejarah dan bertolak belakang dengan kebenaran yg disampaikan Alkitab.

Recent Post